Pemotongan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin yang diantisipasi pada 29 Oktober 2025 memiliki implikasi signifikan terhadap volatilitas harga ADA. Data historis mengungkapkan bahwa perubahan kebijakan moneter biasanya memicu pergerakan pasar yang substansial pada aset kripto, dengan ADA secara historis mengalami beberapa pergerakan harga harian sebesar 10% sejak 2020, terutama selama periode volatil 2021.
Analisis pasar menunjukkan korelasi antara keputusan suku bunga dan pergerakan harga ADA:
| Periode | Tindakan Fed | Pergerakan Harga ADA | Sentimen Pasar |
|---|---|---|---|
| Pra-Pengumuman Pemotongan | Spekulasi pemotongan suku bunga | -13,54% (30 hari) | Posisi yang berhati-hati |
| Periode Pasca-Pemotongan | Pengurangan 25 BPS | Volatilitas yang diproyeksikan | Ekspektasi beragam |
Faktor makroekonomi menunjukkan ADA dapat merespons pemotongan suku bunga kali ini secara berbeda dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Pemotongan suku bunga Oktober 2025 terjadi lebih lambat dalam siklus pelonggaran, berpotensi membatasi dampak positif langsungnya atau bahkan memicu reaksi "jual berita". Harga ADA telah menunjukkan volatilitas signifikan pada Oktober 2025, turun dari $0,8153 menjadi $0,6327 pada 10 Oktober - penurunan 22,4% dalam satu hari.
Psikologi investor memainkan peran penting, karena pasar 2025 menunjukkan pembagian antara investor ritel yang didorong oleh bias kognitif dan pelaku institusional yang lebih strategis. Proyeksi harga untuk ADA pada 2025 berkisar antara $1,44 hingga $7, dengan arah kebijakan Fed tetap menjadi penentu utama ujung mana dari spektrum ini yang akan terwujud.
Pergerakan harga Cardano telah menunjukkan berbagai tingkat korelasi dengan data inflasi, menciptakan respons pasar yang berbeda di berbagai kondisi ekonomi. Data dari 2020 hingga 2025 mengungkapkan bahwa korelasi ADA dengan indikator inflasi mengikuti pola spesifik selama fase kebijakan moneter yang berbeda.
Hubungan antara ADA dan indikator ekonomi utama menunjukkan pergeseran yang signifikan:
| Indikator Ekonomi | Periode Inflasi Rendah (2020-2021) | Periode Inflasi Tinggi (2022-2023) | Periode Stabilisasi (2024-2025) |
|---|---|---|---|
| Dampak Rilis CPI | +2,8% pergerakan harga rata-rata | -4,2% pergerakan harga rata-rata | +0,8% pergerakan harga rata-rata |
| Kenaikan Suku Bunga | Korelasi minimal (0,21) | Korelasi negatif kuat (-0,74) | Korelasi moderat (0,45) |
| Respons Data PCE | Reaksi tertunda (24-48 jam) | Reaksi segera (0-6 jam) | Pola respons beragam |
Bagikan
Konten