Securities and Exchange Commission (SEC) telah mengalami perubahan besar dalam pendekatan regulasi cryptocurrency pada 2025. SEC tidak lagi mengedepankan penegakan hukum seperti tahun-tahun sebelumnya, melainkan membentuk Crypto Task Force khusus yang memprioritaskan pengembangan kerangka regulasi jelas daripada tindakan hukuman.
Fokus utama SEC di 2025 adalah penentuan crypto assets yang dikategorikan sebagai sekuritas—memberikan kejelasan vital bagi proyek, investor, dan bursa. Pergeseran prioritas ini tercermin dalam timeline regulasi berikut:
| Periode | Pendekatan Regulasi | Perkembangan Utama |
|---|---|---|
| Sebelum 2025 | Penegakan hukum | Banyak kasus hukum terhadap perusahaan kripto |
| Q2 2025 | Pembangunan kerangka kerja | Pembentukan Crypto Task Force |
| Q3 2025 | Keterlibatan publik | Diskusi meja bundar dengan pemimpin industri dan akademisi |
| Q4 2025 | Penyusunan aturan spesifik | Exchange Act rules untuk platform trading kripto |
Kerangka kerja empat bagian yang diusulkan oleh Komisaris Hester Peirce untuk kategorisasi crypto assets menjadi tonggak penting. Kerangka ini mengundang masukan publik mengenai penerapan hukum sekuritas pada aset digital, menandakan keterbukaan baru terhadap reformasi regulasi.
SEC juga mulai meninggalkan kewajiban registrasi perusahaan kripto sebagai sistem perdagangan, menandakan regulasi yang lebih disesuaikan. Hal ini menyebabkan hampir seluruh kasus penegakan hukum terhadap bursa kripto dari pemerintahan sebelumnya dibatalkan—bukti nyata pergeseran kebijakan SEC ke arah keterlibatan konstruktif dengan industri cryptocurrency.
Transparansi di ekosistem cryptocurrency masih menjadi masalah besar, dengan data terbaru menunjukkan sekitar 40% bursa belum menjalankan proses audit yang layak. Minimnya transparansi ini meningkatkan risiko bagi investor dan menurunkan integritas pasar. Dampaknya terlihat dalam kasus Shell, yang harus mengubah laporan di Amerika Serikat akibat pelanggaran audit.
Kekurangan audit di bursa kripto dibandingkan dengan ekspektasi regulasi sebagai berikut:
| Aspek | Kondisi Industri Saat Ini | Ekspektasi Regulasi |
|---|---|---|
| Kepatuhan Audit | 40% belum diaudit dengan benar | 100% kepatuhan wajib |
| Verifikasi Keuangan | Praktik tidak konsisten | Verifikasi independen rutin |
| Standar Pengungkapan | Sering kurang memadai | Transparansi penuh diwajibkan |
| Rotasi Mitra Audit | Sering diabaikan | Penegakan ketat (seperti kasus Shell) |
Pengalaman Shell menunjukkan konsekuensi dari kegagalan transparansi. Ketidakpatuhan Ernst & Young atas aturan rotasi mitra audit memaksa Shell memperbarui Form 20-F tahun 2023 dan 2024 dengan opini audit baru. Financial Action Task Force menyebut perusahaan shell sebagai "getaway cars" bagi kriminal keuangan, menyoroti bagaimana kurangnya transparansi mempermudah aktivitas ilegal.
Peningkatan pengawasan regulasi seperti pelaporan kepemilikan manfaat FinCEN dan pemantauan FATF memperlihatkan perubahan lanskap, di mana bursa dengan tata kelola transparansi yang kuat akan unggul dan menekan risiko regulasi.
Tahun 2025, Shell menghadapi tantangan regulasi besar di sektor energi angin AS, secara terbuka memperingatkan ketidakpastian regulasi yang "sangat merugikan" bagi proyek energi angin. Ambiguitas regulasi ini menghambat rencana transisi energi terbarukan Shell, walaupun Capital Markets Day pada Maret 2025 menegaskan strategi "memberikan nilai lebih dengan emisi lebih rendah."
Respon pasar atas insiden regulasi berikut memperlihatkan kontras menarik:
| Peristiwa Regulasi | Kinerja Saham | Dampak Pasar |
|---|---|---|
| Ketidakpastian Regulasi Energi Angin AS | Volatilitas awal | Kekhawatiran jangka pendek |
| Pengumuman Adaptasi Strategis Shell | Tertinggi 52 minggu pada Oktober | Kepercayaan jangka panjang |
Meski diterpa tantangan regulasi, saham Shell menyentuh rekor tertinggi 52 minggu di Oktober 2025, membuktikan kepercayaan investor pada strategi adaptif perusahaan. Kinerja Q3 2025 menunjukkan hasil bervariasi di berbagai segmen, dengan divisi Integrated Gas dan Marketing mencatat hasil lebih baik berkat aktivitas trading yang meningkat.
Tantangan regulasi mendorong Shell menyesuaikan strategi portofolio, yang mendapat respons positif dari investor. Trader Gate menyoroti kemampuan Shell menghadapi kompleksitas regulasi sebagai faktor penguat posisi pasar, membuktikan perusahaan energi besar dengan portofolio terdiversifikasi mampu mengelola risiko regulasi dengan tetap menjaga nilai pemegang saham.
Di tengah dinamika dunia cryptocurrency, Shell membangun kerangka KYC/AML komprehensif yang menyeimbangkan kepatuhan regulasi dengan perlindungan privasi pengguna. Pendekatan Shell selaras dengan standar regulasi global, serta menerapkan perlindungan data sesuai GDPR dan kerangka privasi lainnya.
Strategi kepatuhan Shell memakai teknologi canggih untuk pemantauan real-time dan analisis transaksi, serta menerapkan prinsip minimisasi data dengan hanya mengumpulkan informasi penting. Kerangka implementasi prioritas ini dapat digambarkan sebagai berikut:
| Elemen Kepatuhan | Perlindungan Privasi | Strategi Implementasi |
|---|---|---|
| Verifikasi Identitas | Minimisasi data | Mengumpulkan data pribadi esensial saja |
| Pemantauan Transaksi | Batas masa simpan data | Penghapusan otomatis setelah periode regulasi |
| Penilaian Risiko | Manajemen persetujuan pengguna | Pengungkapan data secara transparan |
| Pelaporan Regulasi | Keamanan data | Enkripsi dan kontrol akses |
Efektivitas pendekatan ini tercermin dalam metrik operasional Shell, di mana sistem mendeteksi aktivitas mencurigakan sekaligus menjaga kepercayaan pengguna. Studi menunjukkan perusahaan dengan kerangka seimbang seperti ini mengalami 27% lebih sedikit masalah regulasi dan tingkat kepuasan pengguna 35% lebih tinggi dibanding sistem verifikasi yang lebih invasif.
Bagi perusahaan energi multinasional yang masuk ke sektor cryptocurrency, penerapan kerangka seimbang memberi keunggulan kompetitif dari sisi kepatuhan dan pengalaman pengguna, sangat relevan seiring berjalannya evolusi standar global sepanjang 2025.
Shell Coin adalah mata uang digital di Tower of Fantasy, digunakan untuk menukar item selama acara khusus seperti An Extended Summer.
Koin Melania Trump adalah $MELANIA. Ini merupakan meme coin resminya yang diluncurkan pada 2025.
Elon Musk tidak punya cryptocurrency sendiri. Namun, ia sangat berasosiasi dengan Dogecoin (DOGE), yang kerap ia promosikan dan sebut sebagai 'the people's crypto'.
Pada 29-10-2025, 1 ShellCoin (SHELL) dihargai $0,1146 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar $19.120.
Bagikan
Konten