AI telah mencapai "spiral keberhasilan" — CEO Nvidia

# AI telah mencapai “spiral kesuksesan” — CEO Nvidia

Kecerdasan buatan telah mencapai “spiral keberhasilan” — ini mendukung pertumbuhan berkelanjutan industri. Pernyataan tersebut dibuat oleh CEO Nvidia Jensen Huang pada pertemuan para CEO Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di Korea Selatan, tulis CNBC.

Menurutnya, perbaikan signifikan pada jaringan saraf menyebabkan peningkatan investasi dalam teknologi, yang semakin “mendorong” jaringan saraf.

“Sekarang kita telah mencapai siklus tertutup dari peristiwa-peristiwa yang menguntungkan,” katanya.

Huang menambahkan bahwa AI semakin baik, semakin banyak orang yang menggunakannya. Ini membawa keuntungan yang meningkat bagi perusahaan-perusahaan yang membangun lebih banyak pabrik untuk menciptakan teknologi yang lebih canggih.

“Ini adalah alasan mengapa investasi di dunia tumbuh begitu cepat,” kata pengusaha tersebut.

Perusahaan menghabiskan miliaran untuk menciptakan infrastruktur yang mendukung kecerdasan buatan.

Pada bulan Oktober, Crusoe menarik $1,375 miliar untuk mengembangkan ekosistem AI untuk OpenAI, dan sekelompok investor, termasuk BlackRock, Nvidia, Microsoft, dan xAI Elon Musk, telah setuju untuk membeli perusahaan Aligned dari Macquarie Asset Management seharga $40 miliar. Perusahaan ini membangun dan mengelola kampus besar untuk klien cloud dan korporat dengan total kapasitas lebih dari 5 GW.

Meta, Amazon, Alphabet, dan Microsoft telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan lebih dari $300 miliar pada tahun 2025 dalam teknologi AI dan pembangunan pusat data. Tampaknya tren ini akan berlanjut pada tahun 2026, karena raksasa teknologi berencana untuk kembali meningkatkan belanja modal.

Huang menekankan bahwa profitabilitas adalah dasar dari lonjakan investasi saat ini dalam AI.

“Ketika sesuatu menjadi menguntungkan, Anda ingin memproduksinya dalam jumlah lebih besar,” katanya.

Era Baru Komputasi

Huang percaya bahwa era baru komputasi sedang dimulai, karena dengan munculnya kecerdasan buatan “setiap level infrastruktur mengalami perubahan mendasar.”

“Kami berada di awal periode dekade pembentukan era baru,” tambah CEO Nvidia.

Dia menekankan bahwa AI bekerja di GPU, sementara perangkat lunak yang ditulis manual berjalan di CPU.

«Seluruh tumpukan perangkat lunak ini, dari kebutuhan energi, chip, infrastruktur, semua perangkat lunak yang terkait dengan sistem, model AI, aplikasi… Setiap tingkat komputasi yang terpisah akan berubah secara radikal», tambah CEO Nvidia.

Kemitraan

Huang mengunjungi Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam 15 tahun untuk mengumumkan rencana baru dan memperdalam kerja sama dengan perusahaan teknologi besar Korea seperti Hyundai Motor, Samsung, SK Group, dan Naver.

Korea Selatan akan membeli lebih dari 260.000 unit kartu grafis Nvidia baru untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat di bidang AI, diumumkan oleh pemerintah pada hari Jumat. Sekitar 50.000 unit akan digunakan untuk inisiatif pemerintah, termasuk pengembangan model domestik dan pusat data nasional.

200.000 GPU lainnya akan diserahkan kepada Samsung, SK, Hyundai, dan Naver.

Samsung mengumumkan rencana untuk membangun pabrik mega kecerdasan buatan bekerja sama dengan Nvidia, menerapkan AI di semua tahap produksi semikonduktor, perangkat mobile, dan robotika. Perusahaan ini akan menciptakan jaringan cerdas yang mampu menganalisis, memprediksi, dan mengoptimalkan produksi secara real-time.

Hyundai dan Nvidia telah bergabung untuk membangun infrastruktur AI dan mengembangkan teknologi di bidang kecerdasan buatan fisik. Kemitraan ini akan fokus pada mobilitas otonom, pabrik pintar, dan robotika.

SK akan membuat awan AI pertama di Asia.

Kami ingatkan, pada bulan Oktober Nvidia memperkenalkan sistem untuk menghubungkan komputer kuantum ke chip AI perusahaan.