Delapan tahun yang lalu, pada suatu malam musim panas, suara kipas di apartemen sewaan berdengung, cahaya hijau dari aplikasi cryptocurrency memantul pada kotak mie instan, dan layar dipenuhi dengan tulisan tentang “koin yang berlipat ganda”.
Saat itu, pasar tidak memerlukan model yang rumit. Sebuah whitepaper yang sederhana beserta slogan “desentralisasi” sudah cukup untuk membuat banyak orang bersedia menginvestasikan uang nyata mereka ke dalam proyek-proyek yang baru saja terbentuk di atas kertas. Sejumlah besar investor muda, yang membawa keyakinan akan “kebebasan finansial” dan “revolusi blockchain”, begadang semalaman membaca whitepaper, memantau grafik, dan bermimpi tentang perubahan hidup.
Namun, setelah tiga siklus bull – bear berturut-turut, pesan likuidasi margin pada pukul 3 pagi dan candle merah yang turun tajam ke dasar telah membuat seluruh pasar tersadar: gelembung akhirnya pecah, hanya nilai nyata yang bisa bertahan.
Saat ini, pasar memasuki fase dingin seperti musim dingin. Bukan karena kekurangan modal, tetapi karena “cerita” tentang altcoin tidak lagi mudah diceritakan seperti sebelumnya. Banyak proyek yang membanggakan “kinerja tinggi”, tetapi mekanisme inti tidak berbeda dari proyek lama beberapa tahun yang lalu. Proyek-proyek yang mengklaim “ekosistem yang meledak” bahkan tidak memiliki pembaruan GitHub selama setengah bulan, dan aktivitas on-chain setiap hari hanya bisa dihitung dengan jari.
Lebih buruk lagi, tim pengembang dan KOLs telah cepat-cepat mundur dengan kantong penuh, meninggalkan di belakang para investor kecil yang terjebak dalam mimpi “pump besar setelah listing” — sebenarnya hanya jebakan yang sudah disiapkan menunggu orang untuk menanggungnya.
Tidak jarang ada kisah memilukan: ada yang menjual rumah hanya untuk berburu “koin x100” dan akhirnya tidak memiliki uang cukup untuk membayar sewa; ada yang menggunakan leverage untuk “arbitrage” dan dibersihkan oleh satu transaksi flash loan saja. Di dunia cryptocurrency, yang tidak pernah kurang adalah ketamakan — tetapi yang jarang adalah penghormatan terhadap hukum.
Saat ini, para investor yang selamat dari berbagai siklus pasar telah mengubah pendekatannya. Tidak lagi buta percaya pada “keyakinan jangka panjang” atau “hold sampai akhir”, mereka mencari kepastian dalam setiap gelombang: hanya membuka posisi ketika ada sinyal MACD golden cross, keluar ketika muncul death cross, dan hanya bertindak ketika volume perdagangan melonjak.
Pasar crypto bukan lagi arena mimpi yang tidak realistis. Ini telah menjadi medan perang disiplin, teknik, dan kewaspadaan — tempat di mana hanya mereka yang memahami hukum yang dapat bertahan melalui musim dingin dan menunggu musim semi yang sebenarnya kembali.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa 90% Investor Crypto Gagal? Pelajaran Berharga Setelah 3 Siklus Pasar
Delapan tahun yang lalu, pada suatu malam musim panas, suara kipas di apartemen sewaan berdengung, cahaya hijau dari aplikasi cryptocurrency memantul pada kotak mie instan, dan layar dipenuhi dengan tulisan tentang “koin yang berlipat ganda”. Saat itu, pasar tidak memerlukan model yang rumit. Sebuah whitepaper yang sederhana beserta slogan “desentralisasi” sudah cukup untuk membuat banyak orang bersedia menginvestasikan uang nyata mereka ke dalam proyek-proyek yang baru saja terbentuk di atas kertas. Sejumlah besar investor muda, yang membawa keyakinan akan “kebebasan finansial” dan “revolusi blockchain”, begadang semalaman membaca whitepaper, memantau grafik, dan bermimpi tentang perubahan hidup. Namun, setelah tiga siklus bull – bear berturut-turut, pesan likuidasi margin pada pukul 3 pagi dan candle merah yang turun tajam ke dasar telah membuat seluruh pasar tersadar: gelembung akhirnya pecah, hanya nilai nyata yang bisa bertahan. Saat ini, pasar memasuki fase dingin seperti musim dingin. Bukan karena kekurangan modal, tetapi karena “cerita” tentang altcoin tidak lagi mudah diceritakan seperti sebelumnya. Banyak proyek yang membanggakan “kinerja tinggi”, tetapi mekanisme inti tidak berbeda dari proyek lama beberapa tahun yang lalu. Proyek-proyek yang mengklaim “ekosistem yang meledak” bahkan tidak memiliki pembaruan GitHub selama setengah bulan, dan aktivitas on-chain setiap hari hanya bisa dihitung dengan jari. Lebih buruk lagi, tim pengembang dan KOLs telah cepat-cepat mundur dengan kantong penuh, meninggalkan di belakang para investor kecil yang terjebak dalam mimpi “pump besar setelah listing” — sebenarnya hanya jebakan yang sudah disiapkan menunggu orang untuk menanggungnya. Tidak jarang ada kisah memilukan: ada yang menjual rumah hanya untuk berburu “koin x100” dan akhirnya tidak memiliki uang cukup untuk membayar sewa; ada yang menggunakan leverage untuk “arbitrage” dan dibersihkan oleh satu transaksi flash loan saja. Di dunia cryptocurrency, yang tidak pernah kurang adalah ketamakan — tetapi yang jarang adalah penghormatan terhadap hukum. Saat ini, para investor yang selamat dari berbagai siklus pasar telah mengubah pendekatannya. Tidak lagi buta percaya pada “keyakinan jangka panjang” atau “hold sampai akhir”, mereka mencari kepastian dalam setiap gelombang: hanya membuka posisi ketika ada sinyal MACD golden cross, keluar ketika muncul death cross, dan hanya bertindak ketika volume perdagangan melonjak. Pasar crypto bukan lagi arena mimpi yang tidak realistis. Ini telah menjadi medan perang disiplin, teknik, dan kewaspadaan — tempat di mana hanya mereka yang memahami hukum yang dapat bertahan melalui musim dingin dan menunggu musim semi yang sebenarnya kembali.